Rabu, 02 Desember 2009

Jangan Panik Bila Kompor Gas Terbakar

Kompor Gas Terbakar, Jangan Panik

Cukup Matikan Kompor atau Cabut Regulator

Bila kompor gas di rumah anda tiba-tiba terbakar karena ada kebocoran selang, jangan panik. Tetap berusaha tenang, matikan kompor seperti biasa atau cabut saja regulatornya.

Demikian dituturkan Yan Kurniawan (37), salah satu instruktur dalam pembekalan service untuk kompos gas. Yan, dari "Netral 99", mengemukakan hal tersebut di depan sedikitnya 30 warga dari berbagai desa di Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon yang mengikuti pembekalan service kompor gas, Sabtu (7/2) pekan lalu.

Pembekalan ketrampilan itu bertempat di Gedung Mitra Pertamina, diselenggarakan Pangkalan LPG 3 KG "Netral 99" sebagai unsur masyarakat, bekerjasama dengan Kantor Sales Representative LPG Rayon VI Gas Domestik Region II PT Pertamina (Persero). Kegiatan ini baru pertama kalinya digelar semenjak program konversi dari minyak tanah ke LPG 3 Kg di Wilayah Ciayumajakuning.

"Kebakaran seringkali terjadi justru karena kita panik," lanjut dia sambil memperagakan bagaimana mematikan kompor dan mencabut regulator.

Padahal, bila tetap tenang, kebakaran akibat kebocoran selang sangat mudah diatasi. Pencabutan regulator, merupakan jurus terakhir, sebab bila regulator dilepas, tidak ada lagi kontak antara gas yang tersimpan di dalam tabung dengan sumber api.

"Kuncinya tetap tenang," tutur dia.

Banyaknya insiden kebakaran yang diakibatkan kebocoran kompos gas, menurutnya lebih karena masyarakat lebih dulu panik. Karena panik, ketika kompor bocor dan api menyala, bukannya berusaha menjinakan api, malah kabur.

"Tentu saja, kalau kita kabur, api akan dengan leluasa menyala. Bila dapur kita banyak benda-benda yang mudah terbakar, api bisa terus membesar dan membakar rumah," tutur putra Garut ini.

Tak Mudah Meledak

Di depan para peserta, Yan dengan sejumlah instruktur memberikan cara-cara mengatasi bila kompor gas bocor dan terbakar. Selain mengatasi kebocoran, pembekalan juga menyangkut ketrampilan untuk memperbaiki (service) bila ada kerusakan, baik pada kompor gas.

Yan juga mengemukakan adanya kekeliruan pandangan masyarakat mengenai tabung gas. Dia mengungkapkan bahwa sangat jarang ada kebakaran yang disebabkan meledaknya tabung gas.

"Masyarakat seringkali keliru, menganggap tabung gas bisa meledak. Dari berbagai kasus kecelakaan kompor gas untuk tabung 3 kg, tak ada satupun tabung gas yang meledak," tutur dia.

Karena kekeliruan ini, setiap terjadi kebocoran, masyarakat panik dan cenderung memilih kabur daripada mengatasi sumber kebocoran. Padahal, tabung itu tidak mudah meledak.

"Masyarakat rata-rata kabur karena takut tabung meledak, padahal tabung itu tidak mudah meledak," tutur dia.

Pembekalan juga menyangkut pengetahuan mengenai kompor gas. Sebelum membeli tabung, masyarakat diminta untuk mengecek kelaikannya tabung, terutama pada seal (cincin karet) yang sering rusak.

Pada acara itu, para peserta diberi kesempatan praktek mengatasi kebocoran dan memperbaiki bila ada kerusakan pada kompor, selang, regulator maupun tabung. Yan berharap, peserta yang ikut pembekalan akan menjadi kader di tengah masyarakat untuk mengkampanyekan tata cara penggunaan kompor LPG 3 kg secara aman.

"Di Ciayumajakuning, sejak program konverasi energi berlangsung, sedikitnya ada 1,5 juta keluarga menggunakan kompor gas. Pembekalan ini sangat penting supaya masyarakat tidak takut menggunakan kompor gas," tutur Yan.

(Sumber: http://atristiyo.multiply.com ;
Feb 11, '09 5:28 AM)

2 komentar:

  1. wah mantap infonya boss. thanks. baru tahu kalau tabung resiko meledaknya kecil...

    BalasHapus
  2. Ini bisa dijadikan motifasi agar kami bisa mengimflementasikannya kepada masyarakat agar tidak takut mempergunakan gas elviji 3 kg

    BalasHapus