Rabu, 02 Desember 2009

Ikuti Informasi Penggunaan Regulator LPG Pentak Lanud Sby, 7/13/2009


Masalah ledakan tabung gas yang sering diberitakan dan terjadi, sebenarnya tidak sepenuhnya diakibatkan dari tabung gas itu sendiri, tetapi tidak baiknya kwalitas regulator dan dan kurang terawatnya selang penghubung dari tabung gas ke kompor sering menyebabkan kebocoran yang sering memicu terjadinya kebakaran. Demikian arahan Kaprimkopau Angkasa Lanud Surabaya Lettu Kal Rofiq, dalam sosialisasi keamanan dan penghematan tabung gas elpiji bekerja sama dengan Koperasi Purna Karyawan Pertamina (KOPANA). PT. Multi Top Indonesia Senin,bertempat dilapangan apel Lanud Surabaya.

Sementara Bapak Alim, SH dari KOPANA PT. Multi Top Indonesia Cab.Griya Kebraon Tengah Surabaya menginformasikan bahwa masyarakat yang selama ini terbiasa menggunakan kompor minyak terkadang memperlalukan kompor gas sama dengan kompor minyak tanah, seperti menempatkan kompor dan tabung di ruangan yang kurang aliran udara sehingga saat terjadi kebocoran mudah meledak. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk keamanan pemakaian gas LPG seperti pemilihan tabung gas LPG yang memiliki fisik baik, seperti warna dan bentuk tabung masih bagus. Mengecek karet yang berada di tabung gas� karet kecil ini banyak yang sudah tidak elastis lagi (kaku) sehingga bisa menyebabkan gas merembes keluar ketika dipasang regulator. pilih yang masih elastis�. Pakailah regulator gas yang baik, dan selang dari bahan yang tidak mudah terkena gigitan tikus. Tabung dan selang gas dipastikan tidak dekat dengan nyala api terbuka. Lepas regulator dari tabung gas jika rumah ditinggalkan dalam waktu yang lama.

Diterangkannya juga keistimewaan dari pemakaian produk Kopana Top Gas PT. Multi Top Indonesia ini, sudah dilengkapi dengan Safety Lock yang bergaransi, servis kompor gas gratis dan juga jaminan asuransi. Kemudian acara dilanjutkan dengan demo pemasangan regulator dan selang dari pruduk Kopana Top Gas PT. Multi Top Indonesia yang disambut dengan antusias oleh anggota Lanud Surabaya.

(Sumber : http://www.tni-au.mil.id ; 13 Juli 2009)

Regulator Pengaman Gas Elpiji Kopana Top Gas (Aman, Hemat, Terjamin)

Regulator Pengaman Gas LPG Merk Kopana Top Gas
Regulator Pengaman Gas LPG Merk Kopana Top Gas


KOPANA TOP GAS® Jkt-Ti
Koperasi Purna Karyawan Pertamina
Badan Hukum No.: 2159/BH/I-28-10-1987

Dilindungi :
Hak Merk : 520240
Hak Paten : 021736

Sertifikasi :
SNI 7369 : 2007
ISO9001 : 2000




AWAS BARANG TIRUAN!!!
Pastikan pada body Regulator tercetak merk KOPANA TOP GAS®, Kuda Laut & Logo asli diatas Regulator.

SAFETY LOCK : Regulator Pengaman Gas LPG

GARANSI 12 BULAN


GARANSI REGULATOR SAFEY LOCK “KOPANA TOP GAS”
Hanya untuk REGULATOR, akan diganti secara cuma-cuma apabila terjadi kerusakan/gangguan pada regulator bukan akibat kesengajaan.

SERVICE GRATIS, TERASUK KOMPOR GAS
Maksimal 3 kali dalam 12 bulan, jika ada kerusakan kompor gas dapat langsung menghubungi Sole Agent PT Multi Top Indonesia yang terdekat pada jam kerja (Jam 8.00 – 16.30 WIB) kecuali Sabtu (8.00 – 14.00 WIB). Pelayanan akan dilayani oleh Teknisi Customer Service kami dengan menunjukkan kartu Member, Voucher service gratis dan bukti pembelian.

JAMINAN ASURANSI MAX RP. 10.000.000,-
Apabila terjadi kecelakaan/kebakaran yang diakibatkan regulator SAFETY LOCK “KOPANA TOP GAS” dengan menunjukkan bukti kartu jaminan asuransi pada saat pembelian.

FUNGSI & KEGUNAAN
• Sebagai alat penyaluran gas LPG yang dilengkapi tombol Safety Lock.
• Regulator dilengkapi dengan Manometer sebagai alat ukur tekanan isi tabung gas LPG. Warna biru : tabung gas penuh, Kuning : gas mendekati habis, Merah : gas hampir habis.
• Regulator sebagai alat pengaman pemakaian tabung gas LPG dari resiko kebakaran.

HEMAT & EFISIEN
Pemasangan Regulator pada tabung gas LPG cukup sekali di ON (Knop diputar ke bawah) pada saat pemasangan ke kompor gas yang dinyalakan/dimatikan pada saat pemakaian kompor gas. Sehingga pemakaian kompor gas akan lebih terkontrol dan gas akan lebih hemat (Tergantung pemakaian).

PETUNJUK PEMAKAIAN
 Masukkan kedua klem pada kedua ujung selang kemudian sambungkan ujung selang sampai full pada pipa kompor gas dan ujung yang satunya ke Regulator Safety Lock “KOPANA TOP GAS” kemudian kencangkan drat kedua klem tersebut.
 Pasangkan Regulator pada valve (Pĕntil/Kepala) tabung LPG sambil ditekan dengan posisi knop (Warna Hitam) regulator ke atas / posisi OFF, lalu putar knop regulator kebawah / posisi ON kemudian tekan tombol kuning dekat manometer sehingga jarum pada manometer langsung bergerak menunjukkan posisi tekanan isi gas pada saat itu dan selanjutnya Regulator akan bekerja secara otomatis.
 Apabila gas belum keluar pada saat pemakaian kompor gas tekan tombol kuning dekat manometer untuk mengaktifkan otomatis Regulator.

ISI KEMASAN
1 pc Regulator Safety Lock “KOPANA TOP GAS”.
1 pc Selang pengaman khusus LPG.
1 pc Sliker “KOPANA TOP GAS” (untuk dipasang dirumah customer).
1 pc Karet seal untuk tabung gas LPG.
2 pc Klem Stainless Steel.
Regulator Safety Lock “KOPANA TOP GAS” tidak dijual di pasaran bebas & dijamin keasliannya apabila kondisi segel masih utuh.

PASTIKAN ANDA MEMAKAI PRODUK YANG ASLI MELALUI TEKNISI RESMI KAMI YANG DATANG KERUMAH / INSTANSI ANDA YANG DILENGKAPI SERAGAM DAN ATRIBUT RESMI KOPANA JAKARTA TIMUR DENGAN MENUNJUKKAN KARTU PEGAWAI DENGAN NOMOR NIP & SURAT TUGAS

KAMI MENGUCAPKAN TERIMA KASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA DENGAN MEMAKAI PRODUK PENGAMAN LPG, SAFETY LOCK LOCK “KOPANA TOP GAS”


Ciri-ciri dan perbedaan Regulator pengaman LPG Safety Lock “KOPANA TOP GAS” dengan Regulator lain.

- Tombol Pengaman/Safety Lock
- Pada sisi body tercetak Merk Kopana Top Gas dan sesuai dengan merk pada logo
- Tercetak logo KUda Laut dan Safety Lock
- Manometer tekanan isi gas stabil dengan angka 1 -12
- Cirri khas Regulator warna merah
- Ada perlindungan Purna Jual / Garansi Product dan Jaminan Asuransi


- Valve terdapat diujung, Regulator umumnya sering macet terutama saat penggantian tabung gas
- Merk logo tidak sama dengan yang tercetak di sisi body.
- Manometer tekanan isi gas cenderung tidak stabil dengan angka bervariasi
- Warna Regulator beraneka ragam
- Penjualan system putus atau tidak terdapat purna jual.

========================================
SoleAgent : PT Multi Top Indonesia
Email : multitop-indo@bdg.centrin.net.id

Kantor Cabang Banyumas
Jln. Jend. Gatot Subroto, Sokaraja, Banyumas
Manager Cabang: Margono
HP : +6281327776080

Regulator Merk Winn Gas Yang BAnyak Dijual Di Pasaran










23 Rumah Terbakar Akibat Kompor Gas

BATAM: Pengguna jalan raya, Minggu (22/11) pagi dikejutkan dengan bunyi sirene mobil Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK). Dua mobil pemadam kebakaran ini, melaju cepat ke kawasan Pasar Pagi Lama, Tanjunguma mengikuti mobil pemadam lainnya yang duluan sampai di lokasi kebakaran. Sekira pukul 08.15 WIB itu, warga RT 4, RW 4, Pasar Pagi ini tak bisa berbuat banyak lantaran api dengan cepat membumihanguskan sedikitnya 23 rumah di kawasan tersebut.
Si jago merah kian nampak leluasa lantaran bangunan rumah warga hanya terbuat dari bahan yang mudah terbakar seperti triplek dan papan. Ditambah angin yang bertiup di pagi hari itu, api semakin cepat menjalar ke rumah lainnya. “Kami tadi mendengar ada ledakan sebanyak tiga kali,” kata seorang warga yang mengungsi sementara di masjid Namirah Tanjunguma. Pernyataan ini juga diaminkan warga lainnya. Warga pun menuding kebakaran itu disebabkan oleh ledakan kompor gas 3 kg bersubsidi yang mengalami kebocoran pada selangnya.
Namun hal ini belum bisa dipastikan. “Penyebab kebakaran belum bisa diketahui. Saat ini anggota (polisi) masih mengumpulkan bukti-bukti dan saksi,” kata Kapolsekta Lubukbaja AKP Didik Erfianto-yang saat itu tiba di lokasi kebaran bersama Kanit Reskrim Ipda Edy Wiyanto. Selain dua perwira polisi tadi, terlihat juga sejumlah polisi mengamankan lokasi kejadian.
Tujuh unit mobil kebakaran yang tiba di lokasi akhirnya berhasil menjinakkan api setelah ‘bertarung’ hampir satu jam. Hanya saja, 23 rumah milik 19 Kepala Keluarga itu tak lagi bisa terselamatkan. Saat ini, sedikitnya 84 jiwa harus kehilangan tempat tinggal mereka. Beruntung, usai dijinakkannya api, petugas dari Dinas Sosial Kota Batam tiba di pemukiman tersebut dan langsung mendirikan tenda penampungan sementara di samping masjid Namirah.
Ismiati, pedagang di pasar Tos 3000 ini mengaku pasrah dengan musibah yang menimpa keluarganya itu. “Tak ada yang bisa diselamatkan,” katanya. Saat kebakaran itu terjadi, ibu enam orang anak ini sedang berjualan kebutuhan dapur di pasar. Rumahnya terlahrata dengan tanah. pedagang di Pasar Pagi itumengaku mengalami kerugian Rp20 juta. Kata Ismiati, api bersumber dari sebuah rumah yang berjarak satu rumah dari kediamannya itu. “Rumah bertingkat itu,” katanya sambil menunjuk ke arah rumah yang juga sudah tinggal puing-puing reruntuhan.
Warga lainnya, Deni (25) mengaku masih beruntung karena sebelum api menjilat habis rumahnya, ia masih sempat mengeluarkan barang-barang berharga miliknya. Namun, ibu dua anak ini masih bingung harus kemana. “Pulang kampung, rumah di kampung juga sudah rata dengan tanah karena musibah gempa kemarin,” kata ibu muda asal Pariaman, Sumatera Barat ini.
Menengok ke rumah yang diduga sumber api itu, Ketua RT 04 Rw 04 Jaudi mengatakan, saat kejadian, rumah itu dalam keadaan kosong. “Nama pemiliknya kalau tak salah Aisyah tapi sering disapa mamak Rudi,” kata Jaudi. Ia pun mengaku belum mengetahui pasti penyebab kebakaran itu.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui jumlah pasti kerugian dalam kebakaran itu. Dua sepeda motor ikut hangus dalam musibah itu. Hingga siang, warga masih terlihat mengorek puing reruntuhan guna mencari harta benda yang masih bisa diselamatkan. Sejumlah warga berharap, simpanan berupa emas perhiasan masih bisa ditemukan dalam timbunan puing-puing kebakaran itu.

(Sumber : http://www.posmetrobatam.com ; Monday, 23 November 2009 07:50)

Kebakaran Di Mangga Besar Akibat Kompor Gas Meledak

Jakarta - Sebuah kompor gas bisa memicu kebakaran hebat. Kompor gas yang meleduk itulah yang memicu kebakaran di kawasan padat penduduk di Mangga Besar, Jakarta Barat. "Asal apinya dari kompor gas salah satu warga," cetus petugas Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat, Wahab, saat dihubungi detikcom, Minggu (19/8/2007). Akibat kompor yang meleduk itu, tiga RT yakni RT 02, RT 03, dan RT 04 di RW 03, Jl Mangga Besar, Kecamatan Tangki, Taman Sari, Jakarta Barat, mengalami kebakaran hebat. Pihak pemadam kebakaran harus bekerja keras memadamkan si jago merah selama 5 jam 19 menit. Setelah berjibaku melawan api pada Sabtu 18 Agustus sekitar pukul 19.20 WIB, akhirnya kegiatan itu selesai pada Minggu 19 Agustus dini hari pukul 00.39 WIB.

(Sumber : http://www.detiknews.com ; Minggu, 19/08/2007 07:43 WIB)

Jangan Panik Bila Kompor Gas Terbakar

Kompor Gas Terbakar, Jangan Panik

Cukup Matikan Kompor atau Cabut Regulator

Bila kompor gas di rumah anda tiba-tiba terbakar karena ada kebocoran selang, jangan panik. Tetap berusaha tenang, matikan kompor seperti biasa atau cabut saja regulatornya.

Demikian dituturkan Yan Kurniawan (37), salah satu instruktur dalam pembekalan service untuk kompos gas. Yan, dari "Netral 99", mengemukakan hal tersebut di depan sedikitnya 30 warga dari berbagai desa di Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon yang mengikuti pembekalan service kompor gas, Sabtu (7/2) pekan lalu.

Pembekalan ketrampilan itu bertempat di Gedung Mitra Pertamina, diselenggarakan Pangkalan LPG 3 KG "Netral 99" sebagai unsur masyarakat, bekerjasama dengan Kantor Sales Representative LPG Rayon VI Gas Domestik Region II PT Pertamina (Persero). Kegiatan ini baru pertama kalinya digelar semenjak program konversi dari minyak tanah ke LPG 3 Kg di Wilayah Ciayumajakuning.

"Kebakaran seringkali terjadi justru karena kita panik," lanjut dia sambil memperagakan bagaimana mematikan kompor dan mencabut regulator.

Padahal, bila tetap tenang, kebakaran akibat kebocoran selang sangat mudah diatasi. Pencabutan regulator, merupakan jurus terakhir, sebab bila regulator dilepas, tidak ada lagi kontak antara gas yang tersimpan di dalam tabung dengan sumber api.

"Kuncinya tetap tenang," tutur dia.

Banyaknya insiden kebakaran yang diakibatkan kebocoran kompos gas, menurutnya lebih karena masyarakat lebih dulu panik. Karena panik, ketika kompor bocor dan api menyala, bukannya berusaha menjinakan api, malah kabur.

"Tentu saja, kalau kita kabur, api akan dengan leluasa menyala. Bila dapur kita banyak benda-benda yang mudah terbakar, api bisa terus membesar dan membakar rumah," tutur putra Garut ini.

Tak Mudah Meledak

Di depan para peserta, Yan dengan sejumlah instruktur memberikan cara-cara mengatasi bila kompor gas bocor dan terbakar. Selain mengatasi kebocoran, pembekalan juga menyangkut ketrampilan untuk memperbaiki (service) bila ada kerusakan, baik pada kompor gas.

Yan juga mengemukakan adanya kekeliruan pandangan masyarakat mengenai tabung gas. Dia mengungkapkan bahwa sangat jarang ada kebakaran yang disebabkan meledaknya tabung gas.

"Masyarakat seringkali keliru, menganggap tabung gas bisa meledak. Dari berbagai kasus kecelakaan kompor gas untuk tabung 3 kg, tak ada satupun tabung gas yang meledak," tutur dia.

Karena kekeliruan ini, setiap terjadi kebocoran, masyarakat panik dan cenderung memilih kabur daripada mengatasi sumber kebocoran. Padahal, tabung itu tidak mudah meledak.

"Masyarakat rata-rata kabur karena takut tabung meledak, padahal tabung itu tidak mudah meledak," tutur dia.

Pembekalan juga menyangkut pengetahuan mengenai kompor gas. Sebelum membeli tabung, masyarakat diminta untuk mengecek kelaikannya tabung, terutama pada seal (cincin karet) yang sering rusak.

Pada acara itu, para peserta diberi kesempatan praktek mengatasi kebocoran dan memperbaiki bila ada kerusakan pada kompor, selang, regulator maupun tabung. Yan berharap, peserta yang ikut pembekalan akan menjadi kader di tengah masyarakat untuk mengkampanyekan tata cara penggunaan kompor LPG 3 kg secara aman.

"Di Ciayumajakuning, sejak program konverasi energi berlangsung, sedikitnya ada 1,5 juta keluarga menggunakan kompor gas. Pembekalan ini sangat penting supaya masyarakat tidak takut menggunakan kompor gas," tutur Yan.

(Sumber: http://atristiyo.multiply.com ;
Feb 11, '09 5:28 AM)

Haruskah Api Kompor Gas Berwarna Biru?

Hampir sebagian besar api kompor gas berwarna biru. Ini bukan karena jenis kompornya, namun lebih karena komposisi senyawa di dalam gas elpiji.

Mungkin Anda pernah mendengar promosi soal kompor gas yang mengeluarkan api berwarna biru. Ya, promosi itu memang nggak salah. Terlebih kalau mencermati warna api kompor gas, ternyata sebagian besar api kompor gas berwarna biru.

Pertanyaannya, apakah ini karena kompornya?

Rupanya tidak. Warna api pada kompor gas itu rupanya tergantung pada komposisi senyawa hidro karbon dalam gas elpiji LPG). Api berwarna biru bisa terlihat kalau kandungan hidro karbon dalam gas elpiji rendah. Kalau kandungannya tinggi, warna api bisa berubah menjadi kemerahan.

Meski begitu, ketika menemui perubahan warna api pada kompor gas, sebaiknya Anda waspada. Anda perlu meneliti penyebab perubahan warna api kompor. Kalau akibat kandungan hidro karbon di dalam gas, maka tak perlu khawatir. Warna merah pada api ini tidak akan membuat gosong bagian bawah peralatan memasak kok.

Beda halnya, kalau perubahan warna itu disebabkan oleh karena adanya kotoran pada tukung api. Kotoran pada tungku api mengandung senyawa hidro karbon tinggi. Akibatnya jika terbakar akan menjadikan api berwarna kemerahan. Yang lebih buruk lagi, api kemerahan ini dapat meninggalkan jelaga pada peralatan memasak.

Nah, jika warna merah itu akibat kotoran pada tungku kompor, maka segera matikan kompor, dan bersihkan tungku api. Eh.. tunggu tungku apinya dinding dulu ya. Setelah bersih, pasang kembali tungku, dan nyalakan lagi apinya. Jika tetap berwarna merah, ya mungkin karena kualitas gasnya.


(Sumber: http://www.ideaonline.co.id ; Selasa, 24 November 2009)

Bocornya Tabung Gas Epiji Mengakibatkan Kebakaran Maut

Kebakaran maut yang menelan korban tujuh orang akibat bocornya tabung gas elpiji terjadi di Rumah Makan Soto Lamongan, Kedoya, Jakarta Barat, Senin (13/7). Kepala Polsek Kebun Jeruk Komisaris Hendra Gunawan mengatakan, gas bocor itu menyambar api kompor.

”Sejauh ini belum ditemukan kesengajaan. Kami juga menunggu hasil penyelidikan forensik,” kata Hendra.

Dalam pantauan di lokasi, selain tujuh korban tewas, terlihat sebuah sedan Mercedes Benz, Mitsubishi L-300, Honda Jazz, sebuah motor besar, dan lima motor bebek teronggok hangus di garasi. Kerangka bangunan juga hangus di bagian depan, lantai dua, dan sayap kanan bangunan yang menghadap ke jalan raya.

Tosin (30), seorang karyawan yang tidur di lantai dua, mengaku terbangun saat api mulai membesar tiba-tiba sekitar pukul 04.30. ”Saya melompat ke bawah dari lantai dua. Teman-teman yang lain juga banyak yang melompat,” kata Tosin yang berasal dari Kendal, Jawa Tengah.

Menurut Tosin, ada 40 karyawan yang tinggal di rumah makan itu. Mereka dibagi dalam tugas di dapur dan melayani pemesanan.

Untuk memadamkan api, Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat mengerahkan 13 mobil pemadam. Api dipadamkan sekitar pukul 06.00.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Barat Komisaris Sungkono mengatakan, pihaknya berusaha mengatur lalu lintas di sekitar lokasi agar tidak terjadi kemacetan parah.

Standar Pertamina
Pertamina menjamin kualitas tabung elpiji dalam semua ukuran telah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Vice President Komunikasi PT Pertamina Basuki Trikora Putra, Senin (13/7), mengatakan, sebelum keluar dari stasiun pengisian bahan bakar elpiji, semua tabung menjalani pengecekan untuk memastikan tidak ada kebocoran. ”Saya belum dapat laporan detailnya, info awal menyebutkan tabung kemasan 25 kilogram, sementara Pertamina tidak mengeluarkan tabung ukuran itu,” kata Basuki.

Ia mengatakan, berdasarkan pengalaman, yang sering terjadi adalah kesalahan penggunaan oleh konsumen. Kesalahan itu antara lain pemasangan regulator yang tidak pas, membiarkan kompor dalam posisi gas sudah keluar, dan abai terhadap bau elpiji sebagai indikasi adanya kebocoran. ”Kalau indikasinya ada kebocoran, tolong diselidiki dulu bagaimana penggunaannya oleh konsumen. Kalau disebut tabung meledak, itu tidak mungkin,” papar Basuki.

Santunan pemkot
Pemerintah Kota Jakarta Barat memberi santunan Rp 1,5 juta kepada para korban kebakaran sebuah restoran di Kedoya, Jakarta Barat.

Wali Kota Jakarta Barat Djoko Ramadhan di Balaikota DKI Jakarta mengatakan, Pemkot Jakarta Barat akan memberikan layanan pemulangan jenazah secara gratis. Para korban meninggal berasal dari luar Jakarta.

Adapun Kepala Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Paimin Napitupulu meminta masyarakat memeriksa tabung gas dan selang kompor gas sebelum memasak. Kebakaran yang terjadi di Rumah Makan Soto Lamongan itu terjadi karena tabung gas yang akan digunakan untuk memasak meledak.

Selain itu, warga diminta memeriksa instalasi kabel listrik di dalam rumah guna mencegah kebakaran. Banyak kasus kebakaran yang terjadi di Jakarta karena hubungan pendek arus listrik.

Paimin mengatakan, dari awal Januari sampai 13 Juli, jumlah kasus kebakaran di Jakarta mencapai sekitar 367 kasus dan jumlah korban meninggal mencapai 27 orang. Ledakan tabung gas, kompor minyak, dan hubungan pendek arus listrik paling banyak menjadi penyebab kebakaran.(Dot/Eca/Win/Ong)

Sumber :
Kompas
Selasa, 14 Juli 2009, hal. 26

Ledakan Kompor Gas Menghabiskan Dua Rumah

Sebanyak dua rumah warga di Dukuh Petodanan, Kelurahan Proyonangan, Kabupaten Batang, Kamis (23-4-2009) pagi ludes terbakar akibat kompor gas isi 12 kilogram meledak.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Keterangan yang dihimpun di tempat kejadian, musibah kebakaran tersebut berawal saat pemilik rumah Amin (27) yang menggeluti usaha sebagai pedagang makanan gorengan menyalakan kompor gas itu.

Namun tanpa diduga tabung kompor gas yang digunakan untuk memanaskan tempat gorengan itu tiba-tiba meledak.

Ledakan tersebut menyebabkan api menjalar cepat dan langsung menghanguskan rumah kontrakannya. Akibat sulit dipadamkan, kobaran api kemudian menjalar ke rumah milik Juariah yang lokasinya saling berhimpitan.

Warga yang melihat kobaran api terus membumbung ke atas berusaha memadamkan api dengan alat seadanya sehingga puluhan rumah lainnya bisa diselamatkan dari kobaran api.

Tiga unit mobil pemadam kebakaran yang tiba ke lokasi kejadian perkara (TKP) sekitar 15 menit setelah kejadian juga berusaha memadamkan api yang masih kelihatan menyala hingga kondisi kobaran api padam.

Eko Guido, seorang warga mengaku tak tahu persis penyebab kebakaran karena secara mendadak banyak warga yang berteriak untuk memadamkan kobaran api.

"Namun yang jelas, peristiwa kebakaran itu sempat menimbulkan kepanikan pemilik rumah yang berada di lokasi kejadian," katanya.

Kapolres Batang AKBP Ahmad Luthfi dan Kapolsek Batang AKP Kukuh Wiyono di sela-sela pemantauan peristiwa kebakaran mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, peristiwa kebakaran tersebut diduga akibat tabung kompor gas meledak.

"Saat ini, kasus kebakaran itu masih dalam penyelidikan. Kami perkirakan kerugian mencapai Rp50 juta," katanya.

(Sumber : KapanLagi.com Kamis, 23 April 2009 14:11)